Minum obat memiliki aturannya tersendiri. Anda mungkin terbiasa minum obat menggunakan air putih, tetapi bagaimana jika Anda minum obat menggunakan teh atau susu? Apakah ada efek samping yang ditimbulkan?
Minum obat dengan teh
Meminum obat menggunakan teh, terutama teh hijau, bisa menimbulkan beberapa efek samping, hal ini disebabkan karena beberapa kandungan dalam teh dapat menghambat penyerapan serta kerja obat. Salah satunya adalah kafein. Kafein merupakan komponen yang dapat menstimulasi detak jantung dan kenaikan tekanan darah meskipun sifatnya hanya sementara. Selain kafein, tanin dalam teh juga secara signifikan dapat mengurangi penyerapan zat besi yang berada di suplemen ataupun makanan.
Beberapa jenis kandungan obat yang berinteraksi negatif dengan teh hijau antara lain:
- Adenosin: terdapat dalam obat antiaritmia. Obat ini biasa diberikan bagi pasien yang mengalami ketidakstabilan detak jantung. Teh hijau dapat menghambat kerja adenosin sehingga mengurangi keefektifan kerja obat tersebut.
- Benzodiazepines: kafein yang terdapat di dalam teh dapat menyebabkan berkurangnya efek penenang dari benzodiazepines. Komponen ini biasa ditemukan pada obat yang digunakan untuk mengatasi kecemasan berlebihan seperti diazepam.
- Obat darah tinggi: kandungan kafein pada teh dapat meningkatkan tekanan darah pada mereka yang mengonsumsi obat-obatan mengandung beta blocker, propranolol, dan metoprolol. Jenis obat ini biasa dipakai untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan penyakit yang berhubungan dengan jantung.
- Obat pengencer darah dan aspirin: kandungan vitamin K pada teh hijau dapat mengurangi efektivitas jenis obat pengencer darah. Dan jika Anda mencampur aspirin dengan teh hijau, reaksinya akan membuat darah susah beku sehingga meningkatkan kemungkinan Anda mengalami pendarahan.
- Obat kemoterapi: sebuah penelitian mengemukakan bahwa konsumsi teh hijau dan teh hitam dapat menstimulasi gen yang berperan dalam kanker prostat sehingga pengobatan kemoterapi terhadap penyakit ini akan menjadi kurang efisien.
- Obat kontrasepsi oral (pil KB): jika diminum bersamaan dengan obat kontrasepsi oral, efek stimulan kafein dalam tubuh dapat bertahan lebih lama daripada seharusnya.
- Jenis obat lain yang sebaiknya tidak diminum menggunakan teh adalah tipe obat stimulan, seperti obat asma dan obat penahan rasa lapar.
Minum obat dengan susu
Anda mungkin sering mendengar nasihat jangan meminum obat menggunakan susu. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Obat, terutama jenis antibiotik yang dikonsumsi secara oral, baru dapat bekerja dengan efektif jika komponen dalam obat tersebut bisa diserap oleh tubuh. Obat yang dikonsumsi akan diproses di sistem pencernaan lalu diedarkan melalui peredaran darah menuju ke area tubuh yang sakit.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi bagaimana obat diserap oleh tubuh, antara lain kadar keasaman di perut dan ada atau tidaknya zat gizi seperti lemak atau kalsium dalam perut. Beberapa jenis antibiotik mengandung tetrasiklin yang akan bereaksi dengan kalsium pada susu. Kalsium akan berikatan dengan komponen yang terdapat di dalam obat sehingga menghambat penyerapan obat oleh tubuh.
Tetapi ada juga jenis obat yang bisa diminum bersamaan dengan susu atau makanan lain. Ini bertujuan untuk melindungi perut dari sifat obat yang mungkin saja dapat mengiritasi lapisan perut.
Sebelum memutuskan mengonsumsi obat, Anda dapat menanyakan kepada dokter atau petugas kesehatan dengan apa seharusnya Anda meminum obat, apakah ada efek samping jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman lain. Namun jika tidak ada aturan khusus, ada baiknya Anda mengonsumsi obat menggunakan air putih saja, karena dalam air putih tidak terdapat kandungan yang dapat menghambat penyerapan obat oleh tubuh. Untuk mengetahui lebih dalam kunjungi https://pediasure.co.id/article/ternyata-inilah-alasan-tidak-boleh-minum-obat-dengan-susu